Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Ini postingan keduaku, dan aku bakal share tentang kampung
halamanku.
Bagi kalian yang sudah baca biodataku, pasti udah tau aku berasal dari mana bukan?, bagi yang belum baca oke aku bagi tau.
Bagi kalian yang sudah baca biodataku, pasti udah tau aku berasal dari mana bukan?, bagi yang belum baca oke aku bagi tau.
Aku lahir dan tumbuh besar di Madura tepatnya diKota
Pamekasan.
Pamekasan, mungkin tak begitu terkenal dengan daerah ini.
Namun orang Madura sudah pasti tau dengan daerah ini, yaiyalah kan Pamekasan
masuk ke wilayah Madura wkwkwk. Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya
adalah Pamekasan. Kabupaten ini
berbatasan dengan Laut Jawa di
utara, Selat
Maduradi
selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur.
Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi
atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat
pemerintahannya ada di Kecamatan Pamekasan. Dan aku dari kecamatan
Pademawu Desa Sumedangan Kelurahan Sumedangan. Pamekasan mempunyai tugu yang
berbentuk clurit ditengah kota juga terdapat pendopo yang dulunya merupakan
tempat para raja yang singgah atau menguasai Pamekasan.
Pada saat kalian masuk ke Pamekasan maka akan ada tugu
“selamat datang di Gerbang Salam”, mengapa Gerbang Salam? Karena orang
Pamekasan terkenal dengan kesopanan yang tinggi dan banyak anak-anak santri di
sana. Namun, meski orang luar kadang tidak tau aturan, orang Pamekasan tetap
memperlakukan mereka dengan baik selayaknya tamu.
Kegiatan sehari-hari orang Pamekasan adalah kebanyakan dari
mereka adalah petani bahkan nelayan, karena tersedianya lahan yang cukup luas
untuk mereka bercocok tanam dan berdekatan dengan laut maka banyak juga yang
menjadi nelayan. Namun banyaknya nelayan dan petani bukan berarti Pamekasan
terkenal dengan hal itu, melainkan Pamekasan lebih dikenal dengan dearh
produksi batik yang cukup besar dan penghasil garam.
Batik dari daerah Klampar
Banyak daerah yang mengahasilkan kain batik terutama desa
bagian barat yang kebanyakn menggantungkan hidup mereka dengan membuat batik
atau bahkan memproduksi batik dengan jumlah yang banyak. Misalkan saja batik
yang sering saya pakai yakni batik yang berasal dari Desa Klampar. Bukan hanya
Klampar saja, masih banyak desa lain yang memproduksi batik. Misalkan
desa pademawu. Harga yang ditawarkanpun
mulai daru Rp. 50.000 bahkan dengan harga jutaan, hal itu tergantung dengan
bahan yang digunakan dan motif yang diinginkan.
Batik Madura yang cenderung dengan motif flaura dan fauna
dengan warna yang mencolok bahkan bertambrakan tidak mengurangi eksistensi
penggunaan batik di Pamekasan atau bahkan diluar. Karena batik tersebut sudah
ciri khas dari Pamekasan itu sendiri.Dengan masyarakat yang masih masuk dengan kategori terpencil
maka mash ada beberapa masyarakat yang melanjutkan tradisi nenek moyang mereka.
Mislkan saja tradisi nisfu sya’ban dan upacara petik
laut.
Tambak Ggaram di Daerah Pademawu
Tambak garam juga menjadi pokok pencarian bagi orang lokal
karena tersedianya air laut yang baik untuk pembuatan garam dengan hasil yang
bagus. Tambak garam yang berada di Pademawu sering didatangi oleh penduduk lokal maupun luar hanya sekedar untuk bersefie
karena pada saat air lain mengkristal menjadi putih maka tanah diarea tambak
itu akan menjadi serba putih. Bukan hanya untuk selfie, tambak garam sering
dikunjungi oleh para pelajar untuk sekedar tau prosesnya atau bahkan yang
lainnya.
Namun beberapa tahun belakangan ini terdapat banyak masalah,
misalkan saja angin yang tidak berhembus menjadikan para petani garam harus
mendapat garam lebih sedikit dari hari biasanya. Alhasil harga garam pada saat
itu naik drastis. Alhamdulillah sekarang sudah balik seperti biasa, mungkin tu
sebabnya orang Madura terutama Pamekasan sangat suka dengan masakan yang
lumayan asin wkwkwkwk.
Untuk kesenian, Pamekasan mempunyai banyak sekalitarian. ini dia tarian yang ada di Pamekasan yakni tari samper, peccot, rondhing, topeng ghettak, dan lainnya. aku hanya akan membahas tentang satu tarian saja yakni tarian sekar kedaton. tari sekar kedaton ini ditarikan oleh beberapa remaja untuk menyambut tamu dengan gerakan yang lentik nan gemulai. namun karena sekarang sudah modern maka tari ini bukan hanya untuk tamu yang penting, melaikan untuk ajang lomba bahkan pertotntonan diwaktu hajatan.
Yang beda adalah wisata yang ada
diPamekasan kebanyakan proses dari alam bukan buatan.
Wisata Api Tak kunjung Padam. nah dari namanya aja sudah ketahuan bahwa api ini tidak kunjung padam bukan? yaa benar-benar ada diPamekasan tentunya. Tempatnya ada di Desa Larangan. Disana kalian bisa melihat api yang terus menerus keluar daridalambumi. meskipun hujan lebat, api ditempat itu akan kembali keluar ketika kita mencongkel tanah yang tak begitu dalam kira-kira 2 kali congkelan heheheee.
Nah itu dia tetang hal-hal yang ada didaerahku, tapi hanya sebagian saja. Mampir-mapir ya ke Pamekasan aku tunggu!!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar